Rabu, 18 April 2012
RUMAH UNTUK USAHA
Seiring bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah apakah itu suatu kota kecamatan atau suatu kota penyangga, atau suatu kompleks perumahan sudah tentu akan menambah aktivitas kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Hal ini merupakan suatu peluang atau kesempatan untuk bagi sebagian orang di wilayah itu untuk mengembangkan wira usaha. Pada umumnya perkembangan itu diantisipasi dengan bertambahnya tempat-tempat usaha seperti rumah makan, tokoh, dan lain sebagainya. Bagi anda yang tidak mau ketinggalan melihat kesempatan perkembangan peluang usaha tersebut sudah tentu akan tertarik untuk membuat suatu usaha baru, yang tentunya dibutuhkan masyarakat sekitar seperti warung atau tokoh, rumah makan, bahkan sebuah kafe tempat orang sekedar untuk ngobrol atau berdiskusi. Tentunnya dalam usaha mewujudkan rencana tersebut sudah tentu, anda memerlukan tempat usaha, apakah anda sudah mempunyai tempat tinggal layaknya rumah biasa atau anda mempunyai lahan, tentunya anda harus berpikir untuk mendesain ruko atau rukan yang anda inginkan.
Dalam mendesain ruko, atau rukan anda harus menggunakan lahan yang se-efisien mungkin dan bisa memaksimalkan penggunaan tanah yang ada sehingga anda bisa membuat ruko atau rukan namun tetap nyaman anda menempatinya.
Jika anda sudah membangun rumah dan ingin meredesain rumah menjadi ruko, anda tidak perlu membongkar seluruh rumah. cukup menggunakan teras depan atau menjebol kamar tidur yang berada di paling depan (jika anda tidak memiliki teras)
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam mendesain ruko:
1. Utamakan keamanan dan kenyamanan, sebagus apapun ruko anda dan sebanyak apapun uang yang dihasilkan jika diri kita tidak nyaman, apalah artinya itu semua.
2. Desain toko harus unik dan menarik, hal ini untuk menarik pembeli atau pengunjung datang dan membawa rizki buat anda tentunya.
3. Untuk menjaga privasi, ada baiknya jika anda membuat dua jalan, satu untuk jalur ke rumah dan satu lagi khusus ke toko. Di bawah ini adalah salah satu contoh desain ruko minimalis
Konsep ruko yang artinya penggabungan rumah sekligus lahan mencari uang tidak harus mutlak dalam bentuk toko atau rukan. Anda bisa memilih untuk usaha dalam bentuk kontrakan yaitu dengan membangun rumah menjadi dua atau kos-kosan dengan memanfaatkan salah satu kamar anda.
Selain itu ide rental atau warnet juga bisa anda wujudkan dirumah anda. Jika anda mempunya keahlian dalam bidang pendidikan atau management pendidikan ruko yang anda bangun, bisa anda pakai untuk tempat kursus, salon, distro,dll.
Senin, 26 Maret 2012
HOME SWEET HOME
Rumahku adalah istanaku itulah arti judul diatas, yang juga sebuah ungkapan yang
sering kita dengar , yang artinya adalah tidak ada tempat yang paling nyaman selain rumahku. Dalam ungkapan tersebut terkesan bahwa bentuk fisik rumah tidaklah begitu penting. Rumah besar–kecil, mewah–sederhana, berdinding kayu atau tembok, berpekarangan atau saling menempel dengan dinding tetangga, semuanya tidak dapat mencemari kata istana yang identik dengan kesan indah dan sempurna.
sering kita dengar , yang artinya adalah tidak ada tempat yang paling nyaman selain rumahku. Dalam ungkapan tersebut terkesan bahwa bentuk fisik rumah tidaklah begitu penting. Rumah besar–kecil, mewah–sederhana, berdinding kayu atau tembok, berpekarangan atau saling menempel dengan dinding tetangga, semuanya tidak dapat mencemari kata istana yang identik dengan kesan indah dan sempurna.

Rumah adalah tempat kita berkumpul bersama keluarga, bersama orang-orang yang kita cintai dan yang mencintai kita. Rumah seringkali merupakan tempat kita atau anak-anak kita lahir, tumbuh besar dan dewasa. Rumah tak ubahnya album foto atau catatan harian yang menyimpan banyak kenangan atas berbagai peristiwa yang terjadi di dalamnya. Apalagi jika rumah tersebut adalah rumah yang diwarisi secara turun temurun dari nenek moyang.
Rumah adalah simbol perjuangan hidup
Rumah dengan segala bentuk dan isinya juga merupakan simbol perjuangan penghuni/pemiliknya. Mulai dari membangun pondasi, melengkapi bagian pagar, menambah bagian yang lainnya lagi, kemudian mengisinya dengan benda-benda pelengkap kebutuhan kita seperti lemari, kursi, televisi, kulkas dan lainnya. Aktivitas menambah dan melengkapi ini seiring sejalan dengan naik-turunnya kualitas kehidupan keluarga kita.
Rumah dengan segala bentuk dan isinya juga merupakan simbol perjuangan penghuni/pemiliknya. Mulai dari membangun pondasi, melengkapi bagian pagar, menambah bagian yang lainnya lagi, kemudian mengisinya dengan benda-benda pelengkap kebutuhan kita seperti lemari, kursi, televisi, kulkas dan lainnya. Aktivitas menambah dan melengkapi ini seiring sejalan dengan naik-turunnya kualitas kehidupan keluarga kita.
Rumah adalah budaya kita
Ukuran, bentuk, dan gaya rumah kita selain dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi dipengaruhi juga oleh lokasi tempat bangunan itu didirikan. Hal ini berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Sering sekali pembangunan maupun pengisian rumah dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang ada di sekitar kita. Misalnya saja letak kamar mandi Jawa yang harus ada di bagian belakang. Termasuk banyaknya penggunaan kayu pada rumah daerah pegunungan karena mampu menyimpan hawa hangat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah, adalah wujud dari kemampuan kita untuk selaras dengan lingkungan di sekitar kita. Selaras dari sisi ide, impian, dan cita-cita bersama.
Ukuran, bentuk, dan gaya rumah kita selain dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi dipengaruhi juga oleh lokasi tempat bangunan itu didirikan. Hal ini berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Sering sekali pembangunan maupun pengisian rumah dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang ada di sekitar kita. Misalnya saja letak kamar mandi Jawa yang harus ada di bagian belakang. Termasuk banyaknya penggunaan kayu pada rumah daerah pegunungan karena mampu menyimpan hawa hangat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah, adalah wujud dari kemampuan kita untuk selaras dengan lingkungan di sekitar kita. Selaras dari sisi ide, impian, dan cita-cita bersama.
Memahami beberapa makna rumah, setidaknya kita bisa memahami bahwa
kehilangan rumah bukan semata-mata kehilangan bentuk fisik sebuah rumah,
susunan batu bata dan kayu. Lebih jauh lagi, kehilangan rumah bisa
berarti kehilangan rasa aman, rasa kebersamaan, rasa cinta, rasa
memiliki dan dimiliki. Kehilangan rumah bisa berarti tercerabutnya
akar-akar psikologis seseorang dari tempatnya yang mapan.
Maka dapat dibayangkan bagaimana perasaan Saudara-Saudara kita yang digusur dari rumah yang ditinggalinya selama puluhan tahun. Di sisi lain, tergambar pula mengapa para warga sekitar sungai enggan pindah meski setiap tahun rumahnya terlanda banjir. Selain pertimbangan akan tidak adanya tempat lain untuk pindah, tentu saja. Apalagi bagi warga korban lumpur panas Lapindo. Jikalau warga korban gempa masih dapat membangun kembali rumah di atas tanahnya dulu, sesederhana apapun itu, tidak begitu halnya bagi mereka. Tidak ada lagi tanah untuk ditanami pondasi, bahkan untuk mendapatkan ganti rugi pun butuh perjuangan yang masih panjang. Relokasi ke pulau lain rasanya belum kan menimbulkan masalah sosial dalam bentuk lain. Warga (lapindo ki daerah pastine apa, sih?) bukan kelompok masyarakat berbasis pada pertanian, yang artinya kondisinya tidak dapat disamakan dengan kondisi peserta program transmigrasi jaman dulu.
Dalam kehidupan kita, mungkin akan beberapa kali mengalami
perpindahan rumah. Pindah rumah, sekalipun itu direncanakan, kadang
bukan hal yang mudah. Meski begitu, kondisinya pasti akan jauh lebih
baik dibanding pindah rumah dalam kondisi terpaksa seperti para warga
korban lumpur Lapindo atau warga tergusur lainnya. Nah, konsep rumah
psikologis bagi seseorang atau keluarga tertentu pada umumnya akan tetap
meskipun secara fisik bangunan rumah berpindah dan kondisinya berbeda
jauh. Bagaimana ini terjadi?Maka dapat dibayangkan bagaimana perasaan Saudara-Saudara kita yang digusur dari rumah yang ditinggalinya selama puluhan tahun. Di sisi lain, tergambar pula mengapa para warga sekitar sungai enggan pindah meski setiap tahun rumahnya terlanda banjir. Selain pertimbangan akan tidak adanya tempat lain untuk pindah, tentu saja. Apalagi bagi warga korban lumpur panas Lapindo. Jikalau warga korban gempa masih dapat membangun kembali rumah di atas tanahnya dulu, sesederhana apapun itu, tidak begitu halnya bagi mereka. Tidak ada lagi tanah untuk ditanami pondasi, bahkan untuk mendapatkan ganti rugi pun butuh perjuangan yang masih panjang. Relokasi ke pulau lain rasanya belum kan menimbulkan masalah sosial dalam bentuk lain. Warga (lapindo ki daerah pastine apa, sih?) bukan kelompok masyarakat berbasis pada pertanian, yang artinya kondisinya tidak dapat disamakan dengan kondisi peserta program transmigrasi jaman dulu.
Dari banyak uraian di atas, kita mendapat gambaran bahwa rumah yang baik bagi seseorang terkadang bukan berarti rumah yang besar dengan fasilitas yang lengkap, terletak di pinggir jalan atau di kaki bukit, dengan segala atribut fisik lainnya. Tapi bahkan rumah biasa pun dapat jadi idaman dan disebut rumah yang indah secara psikologis, ketika berhasil memiliki beberapa kriteria berikut ini:
? memberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga
? nyaman untuk beristirahat, sehingga energi negatif bisa terbaharui menjadi energi positif
? mampu membuat penghuninya merasa menjadi diri sendiri
? menyediakan suasana yang kondusif untuk berkomunikasi antar anggota keluarga
? memberi ruang/peluang bagi penghuninya dalam mengekspresikan diri, mengontrol benda, ruang, dan membuat keputusan. Keleluasaan ini membuat penghuni merasa punya otonomi yang lebih luas dibanding otonomi ketika ia berada di tempat lain atau pada situasi yang lain
? mengakomodasi kebutuhan pribadi seperti merenung, atau kebebasan tertentu seperti melakukan hobi bertanam, memelihara binatang, dan sebagainya
Kondisi ideal ini memang sulit dicapai meski tidak mustahil. Namun perlu dicatat pula disini bahwa untuk menjadi sebuah rumah yang indah secara psikologis, perlu pula diikuti beberapa persyaratan rumah yang indah dari sisi kesehatan. Rumah yang kurang sehat jelas akan berpengaruh pada kondisi mental atau psikis penghuninya sehingga mempersulit tercapainya kriteria-kriteria di atas. Setidaknya ada beberapa syarat minimal rumah sehat yang harus dipenuhi, misal: peredaran udara yang lancar dan merata, pencahayaan yang cukup, lebih bagus lagi pencahayaan alami yang cukup, tersedianya air bersih, dan sistem pembuangan yang higienis(icbc-jm)
Jumat, 10 Februari 2012
RUMAH SEHAT
Kebutuhan akan tempat tinggal seperti rumah adalah merupakan kebutuhan yang sangat mutlak (primer) disamping makanan dan pakaian, karena sebuah rumah dapat membentuk karakter manusia yang berdiam didalamnya, dan secara langsung akan memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan dalam masyrakat. Oleh sebab itu pemerintah dalam hal ini sebagai pengayom kehidupan masyarakat, dalam sejumlah program pembangunannya menempatkan salah satu program utamanya yakni melalaui kementrian perumahan rakyat mencanangkan program pengadaan sejuta rumah untuk rakyat. Saat ini, kebutuhan akan rumah bukan, bukan hanya sekedar kebutuhan akan tempat tinggal semata. Rumah adalah bagian dari kehidupan manusia, untuk itu kriteria rumah bukan sekedar besar atau kecil, mewah atau sederhananya sebuah rumah, melainkan layak atau tidak layaknya sebuah bangunan untuk dijadikan tempat tinggal. Rumah bukan sekedar bangunan, karena sebuah gudang atau sejenisnya merupakan sebuah bangunan tapi bukan disebut sebagai rumah. Untuk itu kebutuhan rumah yang layak huni, harus memenuhi beberapa kriteria yang bisa dikatakan rumah sehat. Rumah yang dapat dikategorikan rumah sehat, bukan hanya bisa memberikan rasa nyaman tapi mampu menjaga keamanan dan kesehatan penghuninya.
Rumah dapat dikatakan sehat, apabila dapat mengendalikan dan dapat menyaring, menyerap, bahkan menolak elemen-elemen dari lingkungan (iklim)..Rumah yang sehat harus memiliki penerangan alami dan sirkulasi udara yang baik. Itulah ciri sebuah rumah yang sehat dan nyaman, juga hemat.
Tipe dan ciri-ciri rumah sehat dan nyaman, yang pelu diperhatikan adalah pergantian udara (ventiasi) , karena ventilasi adalah faktor penting untuk sebuah rumah tropis. Sirkulasi udara secara terus menerus dapat mengatasi masalah kelembapan, selain udara segar. Kecepatan angin pada level bangunan rendah pada umumnya dapat dikontrol sampai tingkat tertentu. Pepohonan dapat ditata untuk mengontrol kecepatan udara dan angin, di luar alasan estetika dan pelindung dari terik matahari. Manfaat dari angin pun dapat langsung dan cepat masuk ke dalam bangunan. Rumah yang sehat harus dilengkapi dengan bukaan-bukaan (jendela/roster) pada dua sisi dinding yang berbeda. Bukaan yang letaknya saling berhadapan (simetris) atau terlalu berdekatan, akan membuat udara langsung keluar ruangan. Sirkulasi udara yang baik –berputar ke seluruh ruangan, menghalau udara panas, dan menyejukan ruangan– dapat diperoleh dengan sistem sirkulasi udara silang (cross ventilation). Rumah sehat sangat berkaitan dengan iklim. elemen-elemen iklim, seperti temperatur, radiasi, sirkulasi udara, dan kelembapan dapat mempengaruhi kenyamanan dan juga kesehatan sebuah rumah Beberapa hal yang menjadi penunjang agar rumah kita menjadi rumah yang sehat adalah tersedianya system pembuangan kotoran yang baik, dan lingkungan tempat tinggal yang baik. Rumah yang sehat juga tidak hanya dari segi fisik rumahnya saja, namun suasana dirumah pun harus dibuat senyaman mungkin oleh para penghuninya seperti dengan mengisi hari-hari bersama keluarga dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih. Dengan demikian rumah anda pun akan bisa dikategorikan sebagai rumah sehat.(jm)
Tipe dan ciri-ciri rumah sehat dan nyaman, yang pelu diperhatikan adalah pergantian udara (ventiasi) , karena ventilasi adalah faktor penting untuk sebuah rumah tropis. Sirkulasi udara secara terus menerus dapat mengatasi masalah kelembapan, selain udara segar. Kecepatan angin pada level bangunan rendah pada umumnya dapat dikontrol sampai tingkat tertentu. Pepohonan dapat ditata untuk mengontrol kecepatan udara dan angin, di luar alasan estetika dan pelindung dari terik matahari. Manfaat dari angin pun dapat langsung dan cepat masuk ke dalam bangunan. Rumah yang sehat harus dilengkapi dengan bukaan-bukaan (jendela/roster) pada dua sisi dinding yang berbeda. Bukaan yang letaknya saling berhadapan (simetris) atau terlalu berdekatan, akan membuat udara langsung keluar ruangan. Sirkulasi udara yang baik –berputar ke seluruh ruangan, menghalau udara panas, dan menyejukan ruangan– dapat diperoleh dengan sistem sirkulasi udara silang (cross ventilation). Rumah sehat sangat berkaitan dengan iklim. elemen-elemen iklim, seperti temperatur, radiasi, sirkulasi udara, dan kelembapan dapat mempengaruhi kenyamanan dan juga kesehatan sebuah rumah Beberapa hal yang menjadi penunjang agar rumah kita menjadi rumah yang sehat adalah tersedianya system pembuangan kotoran yang baik, dan lingkungan tempat tinggal yang baik. Rumah yang sehat juga tidak hanya dari segi fisik rumahnya saja, namun suasana dirumah pun harus dibuat senyaman mungkin oleh para penghuninya seperti dengan mengisi hari-hari bersama keluarga dengan penuh kasih sayang dan cinta kasih. Dengan demikian rumah anda pun akan bisa dikategorikan sebagai rumah sehat.(jm)
Jumat, 27 Januari 2012
Bitung dan Kebutuhan perumahan rakyatnya.
Kota Bitung adalah salah satu kota di provinsi Sulawesi
Utara. Kota ini memiliki perkembangan yang cepat karena terdapat pelabuhan laut
yang mendorong percepatan pembangunan. Kota Bitung terletak di timur laut Tanah
Minahasa. Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki
gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Komposisi penduduk Kota
Bitung yakni terdiri dari etnis Minahasa
Sangir dan dilengkapi oleh etnis Gorontalo dan Bugis Makasar. Menurut cerita
sejarah, nama Bitung diambil dari nama sebuah pohon yang banyak tumbuh di
daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Letak geografis kota ini bisa dikatakan
unik, karena disamping dikelilingi oleh lautan, kota ini juga mempunyai dataran
yang cukup tinggi karena disini terdapat gunung kembar yang cukup indah yang
bernama gunung Dua Sudara. Menurut para ahli bahwa kota ini punya masa depan
yang baik karena bisa dikembangkan menjadi apa yang di sebut “Kota 5 Dimensi”,
dimana disini tedapat 5 potensi besar yakni sebagai kota industri, pariwisata,pertanian,jasa
dan pendidikan.
Perkembangan Bitung sebagai suatu kawasan yang strategis
serta jumlah penduduk yang semakin bertambah dengan pesatnya yang menurut data
pemkot Bitung pada tahun 2010 populasi penduduknya sudah mencapai 175.137 jiwa
dengan tingkat kepadatan 576,11 jiwa/km2.

Semenjak ditetapkan menjadi kota kota Administratip pertama
di Indonesia pada tanggal 10 April 1975 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 1975, kota bitung hanya mempunyai 3 kecamatan, tapi untuk saat ini bitung
sudah mengalami pemekaran menjadi 8 kecamatan.
Dengan pertambahan penduduk yang cukup besar ini tentu
kebutuhan akan sandang, pangan dan perumahan akan bertambah. Melihat potensi
yang ada ini maka cv maesaan mencoba untuk memenuhi salah satu dari ketiga
kebutuhan primer masyarakat yaitu perumahan.
Sangat membantu pemerintah kota Bitung, karena salah satu
tugas pemerintah kota Bitung dan pemerintah Indonesia pada umumnya yaitu harus
mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, yaitu; Sandang, Pangan, Dan
Perumahan. Dengan demikian hal ini juga akan membantu pemasukan pendapatan asli
daerah (PAD)Pemkot Bitung dengan bertambahnya warga masyarakat yang
menjadi wajib pajak bumi dan bangunan
(pbb). Dengan alasan tersebut sudah sepatutlah pemkot memberikan kemudahan
fasilitas kepada semua badan usaha yang bergerak di bidang pembangunan
perumahan rakyat, karena secara langsung sudah membantu program pemerintah di
Bidang perumahan rakyat.(jm)
Langganan:
Postingan (Atom)